Click di bawah untuk informasi baru...

Jumat, 24 September 2010

Hubungan antara Pria kesepian dan Global Warming

Judul yang aneh, mungkin itulah pendapat sebagian besar orang yang membaca ini. Tapi hal ini memang tidak dapat dipisahkan. Bingung? Bertanya-tanya apa hubungannya? Mungkin setelah membaca tulisan ini anda akan mengangguk-angguk dan setuju.




Pria adalah makhluk individualis yang selalu ingin menarik perhatian dan menyombongkan kelebihannya. Mungkin kalimat diatas terkesan ekstrim, tapi memang begitulah adanya.
Cara aneh para pria untuk membuat dirinya terlihat menarik sangat berbeda dari wanita. Jika pria sedang berjalan menuju sekumpulan wanita yang tidak dikenal, maka dia akan memasang tampang cool, tatapan mata yang dingin, dan membuat kesan seolah-olah dia adalah makhluk paling pendiam yang pernah ada di muka bumi ini.
Berbeda halnya dengan wanita. Jika wanita berjalan menuju sekumpulan pria yang tidak dikenal......Ups.. saya rasa tidak akan ada wanita baik-baik yang mau berjalan menuju sekumpulan pria tidak dikenal tanpa suatu sebab.

Baiklah, perbedaan diatas mungkin bagi anda tidak terlalu penting, tapi sebenarnya inilah inti dari permasalahan.
Kecendrungan pria untuk atraktif, membuat beberapa kerusakan pada alam ini. Kita ambil contoh sederhana, yaitu film Tarzan. Tarzan yang jatuh cinta pada Jane tidak lagi perduli dengan pepohonan yang dirusak oleh orang-orang yang mengejar dirinya karena membawa Jane. Padahal sebelumnya, dia sangat menyayangi seisi hutan.

Itu masih contoh sederhana, bagaimana jika bukan Tarzan yang ada di situasi ini, melainkan anak konglomerat yang cintanya tidak pernah diterima karena tinggi badannya dibawah rata-rata, dan wajahnya sedikit kurang menarik? Pasti orang-orang seperti ini akan mengakali kekurangannya,bisa dengan memberi sedikit sentuhan pada penampilannya untuk menutupi kekurangannnya itu.
Untuk menutupi wajahnya yang kurang menarik, mungkin dia akan berpikir untuk memakai kacamata hitam dan aksesoris maskulin, seperti piercing pada alis mata, sebelah telinga, dsb.
Tapi dia akan berpikir, untuk apa berpenampilan seperti itu kalau kemana-mana jalan kaki atau naik bis kota?
Nah dia akan mulai membujuk orangtuanya yang konglomerat untuk membelikannya sebuah kendaraan Sport. Kalau tidak mobil, ya motor sport.
Dan logikanya, dia pasti akan membawa kendaraan itu kemana-mana, karena bisa "memperindah" penampilannya, sekaligus menutupi tinggi badannya yang dibawah rata-rata itu.Alhasil, dia menjadi salah satu pengambil bagian dalam tindakan pencemaran udara.

Nah, itu kalau anak konglomerat. Bagaimana kalau dia hanya orang biasa?
Orang-orang seperti ini pasti akan lebih kreatif dalam penampilannya karena keterbatasan dana, atau yang lainnya.
Dia mungkin hanya punya motor bebek biasa, atau mungkin tidak punya sama sekali. Tapi, wanita-wanita cantik biasanya kurang suka naik motor biasa kalau pacaran, apalagi naik bis kota.
Jadi, dia akan mencari cara yang lebih atraktif. Yaitu dengan menonjolkan sisi "power" dan "pergaulannya"
Tipe orang seperti ini pasti akan mencari cara paling gampang untuk jadi " gaul " dan juga "disegani". Pilihan paling mungkin baginya adalah ikut dalam klub motor atau mungkin geng motor. Dia akan lebih sering pawai dan konvoi bersama anggota satu gengnya untuk memperkuat hubungan agar dia benar-benar bisa memakai nama gengnya untuk mendongkrak popularitas dan pergaulannya. Nah, konvoi menggunakan motor yang dilakukannya bersama teman-temannya inilah yang juga menjadi pemicu polusi global, bahkan lebih cepat melubangi lapisan ozon karena biasanya motor-motor mereka sudah dipermak sehingga hasil pembakarannya lebih kotor dan beracun.

Nah, logika sederhana untuk menyambungkan dua hal yang tidak nyambung inilah yang akan membuat kita setuju bahwa pria kesepian yang mencari cinta sangat berpotensi dalam "menyukseskan" Global Warming.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar